parenting
Haikal Luthfi | HaiBunda
Selasa, 19 Jan 2021 18:50 WIB
Jakarta -
Cerita si kancil merupakan salah satu dongeng anak yang paling populer, Bunda. Hampir semua anak pernah mendengar atau membaca kisah hewan yang satu ini.
Termasuk dongeng berjenis fabel, yang mana tokoh utamanya adalah seekor hewan yaitu si kancil. Ya, cerita fabel memang digemari oleh anak-anak karena menampilkan hewan-hewan yang berwatak seperti halnya manusia.
Baca Juga : Rekomendasi Dongeng Sunda Terbaik untuk Anak
Dalam kisahnya, kancil dikenal sebagai hewan yang cerdik dan lincah, sering kali hewan lainnya bahkan manusia tertipu dan terpedaya olehnya.
Meski identik dengan kecerdikan karena tipu muslihatnya, namun dongeng ini tetap memiliki sisi positif yang mengandung pesan moral secara tersirat lho Bunda.
Misalnya, ketika kawanan buaya ingin memakan si kancil, dia membodohi para buaya untuk berbaris terlebih dahulu agar dapat menyeberangi sungai dengan menaiki satu persatu punggung dari buaya tersebut hingga dia selamat.
Hal ini menunjukan ketenangan si kancil dalam menghadapi masalah. Dengan menggunakan akal pikirannya, dia mampu mencari jalan keluarnya. Sebuah studi berjudul Analisis Buku Dongeng Si Kancil Karya Tira Ikranegara dalam Peningkatan Nilai Moral menyebutkan bahwa kisah si Kancil ini mengajarkan anak untuk berpikir kritis.
Jika seekor kancil saja bisa menggunakan akal dan pikirannya ketika mendapatkan masalah, mengapa manusia yang diberikan kelebihan akal dan pikiran tidak bisa?
Nilai-nilai positif seperti itulah yang diperlukan dalam mendidik anak. Bunda bisa memasukan cerita kancil sebagai materi dongeng anak sebelum mereka beranjak tidur.
Baca Juga : 3 Cerita Fabel Populer untuk Anak Beserta Pesan Moralnya
Kumpulan dongeng si kancil
Terdapat beberapa versi tentang dongengsi kancil. Kebanyakan dari kisahnya disandingkan dengan tokoh lain seperti kancil dan buaya hingga kancil dan pak tani. Adapun berikut kumpulan kisahnya:
Ilustrasi membacakan dongeng/ Foto:iStockphoto/Nattakorn Maneerat
Kancil dan buaya
Dikisahkan pada suatu hari, kancil yang lapar sedang berjalan-jalan di dalam hutan untuk mencari makanan. Tubuhnya terasa lemas karena seharian tidak mendapat cukup asupan.
Hingga dia tiba di suatu sungai. Tanpa sengaja, dia melihat makanan kesukaannya di seberang sana. Dia pun berniat untuk segera menyeberangi sungai tersebut.
Namun, di tengah-tengah usaha percobaanya, dia dihadang oleh seekor buaya yang mencoba untuk menyantapnya. Ya, ternyata si kancil harus menyeberangi sungai yang dipenuhi sekumpulan buaya yang lapar.
Meski ada perasaan takut, si kancil pun tidak kehabisan akal. Dengan kecerdikannya, dia berkata pada buaya bahwa ia sedang dalam kondisi lapar. Sehingga membuat tubuhnya kurus kering dan tidak enak untuk disantap.
Kancil pun menjelaskan sedang membutuhkan makanan yang ada di seberang sungai, dengan dalih tubuhnya akan semakin gemuk setelah makan yang tentunya lebih enak disantap oleh buaya dan teman-temannya.
Mendengar hal itu, buaya pun tertarik. Kemudian kancil menyuruh para buaya untuk berbaris berjajar. Kancil pun lantas menginjak barisan buaya itu, satu per satu sambil menghitungnya. Padahal dia sedang memperdaya semua buaya tersebut agar bisa selamat sampai seberang sungai.
Kancil dan harimau
Pada suatu hari, si kancil sedang berjalan-jalan di hutan sambil menikmati rumput santapannya. Tiba-tiba dia dikagetkan dengan seekor Harimau kelaparan yang muncul tepat berada di depannya.
Harimau tersebut berniat memangsa kancil untuk dijadikan santapannya. Sadar kalau hidupnya dalam bahaya, si Kancil pun tidak kehabisan akal. Dia berkata jika harimau memakannya sekarang maka harimau akan melewatkan kesempatan untuk mendapatkan sabuk sang dewa.
Siapapun yang memakainya, maka dia akan bisa terbang dan kuat seperti dewa yang juga pasti akan menjadi raja hutan selamanya.
Mendengar cerita tersebut, harimau tertarik dan urung memakan kancil, tetapi dengan syarat kancil harus menunjukkan dimana sabuk dewa itu berada.
Akhirnya Kancil menunjukkan tempat sabuk dewa itu berada. Tepatnya di pohon dekat sungai. Sabuk tersebut terlihat tergantung di atas pohon. Tanpa berpikir panjang, harimau pun hendak mengambil sabuk tersebut.
Namun bukanya sabuk dewa yang dia dapat, melainkan seekor ular raksasa yang berada depannya sembari melilit si harimau.
Kancil mencuri timun
Merupakan kisah kenakalan kancil yang selalu mencuri ketimun di ladang kak tani. Karena merasa geram, pak tani pun inisiatif menyiapkan perangkap untuk menjebak si kancil.
Tak disangka, pak tani berhasil menangkapnya kemudian memasukkannya ke dalam kurungan kandang ayam.
Suatu hari seekor anjing peliharaan pak tani datang dan tertarik melihat kancil yang sedang berada dalam kurungan. Dia bertanya tentang alasan kenapa si kancil berada dalam kurungan itu.
Kancil pun menceritakan bahwa dia akan diajak oleh pak tani pada suatu pesta. Dia dikurung karena pak tani khawatir kancil akan kabur.
Mendengar hal itu, sang anjing pun merasa iri dan kesal karena merasa tidak pernah sekalipun diajak untuk mengunjungi pesta. Kancil pun mengambil celah dengan mempengaruhi anjing agar mau bertukar tempat dengannya.
Tanpa pikir panjang, sang anjing bersedia untuk masuk ke dalam kurungan tersebut. Kancil pun menguncinya dari luar dan bergegas pergi secepatnya dari tempat itu.
Baca Juga :
Simak juga Bunda, manfaat mendongenguntuk anak, dalam video berikut:
[Gambas:Video Haibunda]
Foto: Mia Kurnia Sari
(haf/haf)