parenting
Hasna Fadhilah | HaiBunda
Selasa, 26 Nov 2024 21:35 WIB
Dongeng atau cerita fantasi menjadi salah satu jenis cerita yang paling digemari oleh anak-anak. Cerita fantasi memiliki daya tarik tersendiri karena menghadirkan dunia dan alur cerita yang berbeda dari dunia nyata. Contoh cerita fantasi paling terkenal yaitu kisah Cinderella.
Cerita fantasi dapat memberikan hiburan dan kesenangan bagi anak-anak. Sebab imajinasi dalam dunia fantasi tidak terbatas sehingga anak-anak bebas untuk menggambarkannya. Tak hanya itu, cerita fantasi juga mengandung pesan moral sebagai pembelajaran bagi anak-anak. Cerita fantasi mengajarkan anak-anak mengenai nilai-nilai moral seperti kebaikan, keberanian, dan persahabatan.
Maka dari itu, cerita fantasi dapat menjadi pilihan yang tepat bagi Bunda untuk dibacakan kepada anak-anak sebagai dongeng sebelum tidur. Cerita fantasi dapat membantu Si Kecil bersantai dan tertidur lebih nyenyak.
Nah Bunda, berikut 26 contoh cerita fantasi pendek dan panjang yang memiliki alur cerita menarik dan penuh makna. Simak selengkapnya berikut ini ya, Bun!
Baca Juga : 20 Contoh Cerpen Singkat Berbagai Tema Menarik, Kehidupan hingga Pendidikan
Mengenal cerita fantasi dan ciri-cirinya
Mengutip dari buku Intisari Sastra Indonesia, cerita fantasi adalah cerita yang bersifat imajinatif dan hal yang dikisahkan di dalamnya diragukan kebenarannya karena kurang masuk akal.
Cerita fantasi termasuk dalam salah satu ragam sastra anak yang membahas persoalan-persoalan yang dipahami oleh anak. Sehingga umumnya alur di dalam cerita fantasi berdasarkan kesesuaian dengan kehidupan sehari-hari untuk mudah dalam menyampaikan pesan moral kepada anak-anak.
Cerita fantasi memiliki beberapa ciri-ciri yang dapat diamati dan menjadi pembeda dengan jenis cerita lain. Berikut beberapa ciri-ciri cerita fantasi:
- Cerita fantasi mengandung unsur keajaiban, keanehan atau hal misterius yang tidak ditemukan dalam dunia nyata
- Bersifat fiksi dengan genre fantasi atau sesuai dengan imajinasi penulis
- Ide cerita terbuka mengikuti daya khayalan penulis
- Tokoh cerita seringkali diceritakan memiliki kesaktian atau mengalami keajaiban (unik)
- Alur dan latar yang khas dengan mengambil tema cerita seputar keajaiban
Kumpulan contoh cerita fantasi singkat dan menarik penuh makna
Daftar dongeng fantasi berikut dapat menjadi referensi pilihan Bunda untuk dibacakan kepada Si Kecil.
1. Contoh cerita fantasi singkat: Semut yang Hemat
Cerita fantasi inspiratif dari seekor semut berikut dikutip dari buku Kumpulan Dongeng Dunia Seri Kerajaan, penerbit Wahyu Media (2015).
Di zaman Mesir kuno, ada seorang raja yang ada dan bijaksana. Raja sangat mencintai rakyatnya. Raja juga dikenal sebagai penyayang binatang.
Suatu hari, saat raja berjalan-jalan, ia menemuiseekor semut. Semut merasa senang dan bangga dikunjungi raja.
"Bagaimana kabarmu, Semut?" tanya sang raja.
"Hamba baik-baik saja, Baginda," jawab semut gembira.
"Dari mana saja kau?" tanya raja.
"Hamba sejak pagi pergi mencari makanan. Tetapi, sampai sekarang belum juga mendapatkannya, Baginda," jawab semut.
"Jadi, sejak pagi kau belum makan?" tanya raja.
"Benar, Baginda," jawab semut kembali.
Raja termenung sejenak. Kemudian berkata, “Hai semut! Berapa banyak makanan yang kau perlukan dalam setahun?"
"Hanya sepotong roti saja, Baginda," jawab semut.
"Kalau begitu, maukah kau kuberi sepotong roti untuk makananmu setahun?" kata raja.
"Hamba sangat senang, Baginda." Raja lalu membawa Semut ke istananya. Semut sangat gembira karena ia tidak perlu susah-susah lagi mencari makanan untuk setahun.
"Sekarang, masuklah ke dalam tabung yang telah ku isi sepotong roti ini!" perintah sang raja.
"Terima kasih, Baginda. Hamba akan masuk," jawab semut.
"Setahun yang akan datang, tabung ini baru akan ku buka," ujar sang raja lagi.
"Hamba sangat senang, Baginda," kata semut.
Tabung berisi roti dan semut itu pun segera ditutup rapat oleh sang raja. Tutup tabung itu terbuat dari bahan khusus sehingga udara tetap masuk ke dalamnya. Tabung tersebut kemudian disimpan di ruang khusus dalam istana.
Waktu berlalu, akhirnya telah genap setahun. Sang raja teringat janjinya pada semut. Perlahan-lahan, raja membuka tutup tabung.
"Bagaimana kabarmu, Semut?" tanya sang raja.
"Keadaan hamba baik-baik saja, Baginda," jawab semut.
"Tidak pernah sakit selama setahun di dalam tabung?" Tanya raja kembali pada semut.
"Tidak, Baginda. Keadaan hamba tetap sehat selama setahun," jawab semut dengan tersenyum. Kemudian, sang raja melihat ternyata roti yang dia sediakan untuk semut masih tersisa separuh.
"Mengapa roti pemberianku kau sisakan separuh?” tanya sang raja.
"Bukankah dalam setahun kau memerlukan sepotong roti. Mengapa tak kau habiskan?" tanya raja kembali pada semut.
"Begini, Baginda. Roti itu memang sengaja hamba sisakan separuh. Sebab, hamba khawatir jangan-jangan Baginda lupa membuka tutup tabung ini. Kalau Baginda lupa membukanya, hamba masih dapat makan roti setahun lagi. Tapi untunglah, Baginda tidak lupa. Hamba senang sekali," jawab Semut panjang lebar.
Sang raja terkejut mendengar penjelasan Semut. Kemudian, ia tersenyum dan berkata, "Kau semut yang hebat. Kau dapat menghemat kebutuhanmu. Hal ini akan ku siarkan ke seluruh negeri agar rakyatku dapat mencontohmu. Kalau semut saja dapat menghemat kebutuhannya, mengapa manusia justru gemar hidup boros?”
2. Cerita fantasi: Raja Parakeet
Cerita fantasi tentang burung parakeet berikut dikutip dari buku Koleksi Terbaik Cerita Rakyat Nusantara, penerbit Cerdas Interaktif (2017).
Di sebuah hutan yang terletak di Aceh, hiduplah seekor raja burung parkit beserta rakyatnya. Kehidupan sekumpulan burung parkit itu sangatlah damai. Namun, suatu hari di hutan kedatangan seorang pemburu.
Akibat kedatangan pemburu, kehidupan di hutan tidak damai lagi. Pemburu memasang perekat di sangkar supaya burung-burung parkit masuk ke dalam perangkap yang sudah disiapkan. Menyadari ada yang tidak beres dengan sangkarnya, mereka berusaha melepaskan sayap dan badannya dari perekat tersebut. Namun, upaya tersebut gagal. Hampir semuanya panik, kecuali si Raja Parkit.
la berkata, "Saudaraku, tenanglah. Ini adalah perekat yang dibuat si Pemburu. Jika si Pemburu itu datang, berpura-puralah mati. Setelah melepaskan perekat, pemburu itu akan memeriksa kita. Kalau ia melihat kita mati maka ia akan membuang kita. Tunggulah sampai hitungan keseratus, baru kita terbang bersama-sama.”
Keesokan harinya, datanglah si Pemburu. Setelah melepaskan perekatnya, ia mengambil hasil tangkapannya. Betapa kecewanya ia setelah mengetahui kumpulan parkit itu sudah mati. Seketika itu juga si Pemburu jatuh terpeleset sehingga membuat kumpulan parkit yang ada di tanah terkejut dan terbang.
Hanya Raja Parkit yang belum lepas dari perekat. Tidak mau kecolongan lagi maka si Pemburu segera menangkapnya. Raja Parkit meminta kepada pemburu itu untuk tidak dibunuh. Sebagai imbalannya ia akan selalu menghibur si Pemburu.
Hampir tiap hari ia bernyanyi dengan suara merdunya. Si Pemburu akhirnya menyanggupi permohonan Raja Parkit. Kabar kemerduan suara Raja Parkit itu ternyata sudah terdengar hingga ke telinga sang Raja.
Raja menginginkan burung parkit bersuara merdu itu. Dengan memberi imbalan kepada si Pemburu, yakni menukar burung dengan harta benda yang sangat banyak.
Di istana sang Raja, burung parkit diletakkan di dalam sangkar emas. Setiap hari Raja Parkit disuguhi makanan yang lezat di sangkarnya. Meskipun ia dirawat dengan penuh perhatian oleh sang Raja, Raja Parkit tetap tidak bahagia.
la selalu ingat akan hutan Aceh tempat tinggalnya. Suatu hari, ia berpura-pura mati. Sang Raja sangat sedih atas kematiannya maka ia memerintahkan penguburannya dengan upacara kebesaran. Ketika persiapan sedang berlangsung, Raja Parkit diletakkan di luar sangkar.
Saat itulah, ia gunakan kesempatan untuk terbang membebaskan diri. la terbang menuju hutan kediamannya. Di sana rakyat burung parkit sudah menunggu kedatangannya.
3. Contoh cerita fantasi panjang: Legenda Danau Toba
Dongeng fantasi terkenal berikut dikutip dari buku Koleksi Terbaik Cerita Rakyat Nusantara, penerbit Cerdas Interaktif (2017).
Zaman dahulu hiduplah seorang pemuda tani yatim piatu di utara Daerah tersebut sangatlah kering. Pemuda itu hidup dari bertani dan menjaring ikan.
Suatu hari ia gelisah karena hingga larut malam tak satu pun ikan didapatnya. Hari sudah larut malam, ia pun pulang. Akan tetapi, ketika hendak pulang ia melihat seekor ikan yang indah, warnanya kuning emas. la pun menangkap ikan itu dan segera membawanya pulang.
Sesampainya di rumah, karena sangat lapar, ia hendak memasak ikan itu. Namun, ia pun mengurungkan niatnya lantaran ikan itu sangat indah. Ia memilih untuk memeliharanya, lalu menaruhnya di sebuah wadah yang besar dan memberinya makan.
Keesokan harinya seperti biasa ia pergi ke ladang. Tengah hari ia pun pulang untuk makan siang. Alangkah terkejutnya ia ketika melihat di rumahnya telah tersedia berbagai masakan. la pun teringat pada ikannya karena takut dicuri orang. Dengan bergegas, ia berlari ke belakang dan melihat ikan yang dipancingnya semalam.
Ternyata ikan tersebut masih berada di tempatnya. Ia sempat merasa heran dan berpikir tentang kejadian yang dialaminya siang ini. Namun karena perutnya sudah lapar, akhirnya ia pun menyantap dengan lahap semua masakan tersebut. Kejadian ini pun terjadi berulang-ulang. Akhirnya, pemuda tersebut mempunyai rencana untuk menyelidiki kejadian yang sebenarnya terjadi di rumahnya selama ia pergi.
Suatu hari, ia bersembunyi di antara pepohonan dekat rumahnya. Setelah menunggu, ia mulai melihat asap di dapur rumahnya. Lalu, ia berjalan menuju belakang rumahnya untuk melihat siapa yang melakukan semua itu . Alangkah terkejutnya ia ketika melihat seorang wanita yang sangat cantik dan berambut panjang sedang memasak. Dengan perlahan, ia memasuki rumahnya dan menangkap wanita tersebut.
la berkata, "Hai wanita, siapakah engkau dan dari mana asalmu?" Wanita itu tertunduk diam dan mulai meneteskan air mata, lalu pemuda itu pun melihat ikannya tak lagi berada di dalam wadah .
la pun bertanya pada wanita itu, "Hai wanita, kemanakah ikan yang ada di dalam wadah ini?"
Wanita itu pun semakin menangis tersedu-sedu, tetapi pemuda tersebut terus memaksa dan akhirnya wanita itu pun berkata, "Aku adalah ikan yang kau tangkap kemarin.
Pemuda itu pun terkejut dan berkata, "Hai wanita, maukah engkau menjadi istriku?"
Wanita tersebut pun berkata, "Aku mau menjadi istrimu, tetapi dengan satu syarat. Kelak jika anak kita lahir dan tumbuh, janganlah pernah engkau katakan bahwa dirinya adalah anakni Dekke (anaknya ikan)."
Pemuda itu pun menyetujui persyaratan tersebut dan bersumpah tidak akan mengatakannya. Kemudian mereka pun menikah Pada akhirnya mereka mempunyai anak yang berusia 6 tahun.
Anak mereka sangat nakal dan tak pernah mendengar jika dinasihati. Lalu , suatu hari sang Ibu menyuruh anaknya mengantar nasi ke ladang untuk ayahnya. Namun, di tengah perjalanan ia terasa lapar la pun membuka makanan yang dibungkus untuk ayahnya dan memakannya.
Setelah kenyang, ia pun kembali membungkusnya dan melanjutkan perjalanannya ke ladang. Sesampainya di tempat sang Ayah, ia memberikan bungkusan tersebut kepada sang Ayah. Ketika ayahnya membuka bungkusan nasi, sang Ayah terkejut karena isinya tinggal tulang ikan saja.
Sang Ayah pun bertanya kepada anaknya, "Hai anakku, mengapa isi bungkusan ini hanya tulang ikan belaka?"
Anaknya pun menjawab, "Di perjalanan tadi perutku terasa lapar jadi aku memakannya."
Sang Ayah pun emosi dan dengan kuat ia menampar pipi anaknya sambil berkata, "Botul maho anakni dekke (betullah engkau anaknya ikan)." Sang Anak pun menangis dan berlari pulang.
Sesampainya di rumah, anaknya pun menanyakan kebenaran perkataan ayahnya "Ibu, benarkah aku ini anaknya ikan?"
Mendengar perkataan anaknya, sang Ibu terkejut. Sambil meneteskan air mata, ia berkata di dalam hati, "Suamiku telah melanggar sumpahnya dan sekarang aku harus kembali ke alamku. Seketika sang anak dan ibunya hilang.
Dari bekas telapak kaki mereka, mengalir air yang sangat deras hingga daerah tersebut terbentuk sebuah danau Danau tersebut diberi nama Danau Tuba yang berarti danau tak tahu belas kasih. Akan tetapi, karena orang Batak susah mengatakan “Tuba”, danau tersebut kemudian terbiasa disebut dengan Danau Toba.
4. Dongeng fantasi untuk anak sebelum tidur: Ulat yang Tidak Punya Teman
Dongeng fantasi tentang seekor ulat berikut dikutip dari buku Koleksi Dongeng dari Negeri Fantasi, penerbit Diva Press (2016).
Seekor ulat sedang merayap sendirian di tengah hutan. Sekelompok kupu-kupu datang menghampirinya.
"Hai, Ulat! Kamu tampaknya tidak mempunyai teman satu pun. Jadilah teman kami," seru seekor kupu-kupu. Ulat memperhatikan sebentar kelompok kupu-kupu itu.
Lalu, ia menjawab dengan ragu-ragu, "Tapi, aku berbeda dengan kalian. Aku tidak bisa tebang seperti kalian. Tidak, aku tidak bisa menerima tawaran kalian."
"Ya, sudah!” Kelompok kupu-kupu itu pergi begitu saja meninggalkan Ula. Kemudian, datanglah sekelompok belalang menghampirinya.
"Hai, Ulat! Kasihan kamu sendirian. Ayo, ikutlah bersama kami. Jadilah teman kami," ajak seekor belalang.
Ulat memperhatikan para belalang. "Aku berbeda dengan kalian. Aku tidak bisa melompat seperti kalian. Tidak, aku tidak bisa menjadi teman kalian, " jawab Ulat ragu-ragu.
"Ya, sudah!" Belalang belalang itu pun pergi meninggalkannya.
Pada suatu hari, Ulat dikejar-kejar Laba-laba. Ulat berlari kocar-kacir mencari bantuan, ia teringat kelompok kupu-kupu, maka ia pun pergi ke tempatkupu-kupu dan hendak bergabung dengan mereka. Kelompok kupu-kupu malah mengusirnya.
Ulat teringat kelompok belalang. Ia pun pergi ke tempat para belalang untuk bergabung dengan mereka. Belalang belalang itu juga malah mengusirnya dan mengancam akan menggigitnya. Ulat kini menyadari kesalahannya.
la baru mengerti tidak boleh membeda bedakan siapa pun. la seharusnya tidak memilih-milih teman. Akibatnya, ia tidak mempunyai teman yang bisa membantunya melawan Laba-laba.
5. Contoh dongeng fantasi: Raja Untuk Para Kodok
Dongeng fantasi berikut ini dikutip dari buku Koleksi Dongeng dari Negeri Fantasi, penerbit Diva Press (2016).
Sekelompok kodok hidup di sebuah rawa-rawa. Setiap hari mereka hidup aman, damai, bahagia, dan sejahtera. Mereka tidak terganggu oleh siapa pun. Sebaliknya, mereka juga tidak mengganggu yang lainnya.
Suatu hari, seekor kodok berpendapat bahwa mereka harus memiliki seorang raja untuk mengatur kehidupan mereka. Semua kodok setuju dengan pendapatnya. Mereka meminta kepada penguasa hutan agar didatangkan seorang pemimpin untuk para kodok. Maka, dikirimlah seekor burung bangau ke rawa-rawa itu.
"Hore! Sekarang kita mempunyai raja. Mulai sekarang, kehidupan kita akan teratur karena kita sudah memiliki seorang pemimpin."
Seekor kodok berseru gembira, "Benar. Aku juga senang kita akhirnya memiliki seorang pemimpin," jawab kodok yang lain.
Namun, apa yang terjadi selanjutnya? Raja mereka, Bangau, memangsa mereka satu per satu. "Hahaha.... Mau lari ke mana kalian, kodok kodok dungu?!" Bangau tergelak dan mengejar mereka.
"Tolong... Tolong...!" Kodok kodok berteriak minta tolong.
Kodok kodok berlompatan melarikan diri, namun Bangau cekatan menangkap mereka. Akhirnya, semua kodok habis dimakan oleh Bangau. Memang lebih baik hidup tanpa pemimpin daripada memiliki pemimpin yang kejam.
6. Contoh cerita fantasi singkat: Pandai Membalas Budi
Cerita fantasi tentang seekor semut berikut ini dikutip dari buku Dongeng Anak Dunia, penerbit Wahyu Media (2013).
Di suatu siang, seekor semut merayap dengan gesit menuju tepi sungai untuk minum. Semut itu biasa menghilangkan dahaga dengan meminum air dari sungai itu. Semut terlihat berhati-hati menuruni jalan ke tepi sungai agar tidak terpeleset dan jatuh ke air.
Sesampainya di tepi sungai, semut itu pun minum untuk menghilangkan dahaganya. Akan tetapi, saat akan merayap lagi ke atas, semut terhempas oleh angin yang berhembus ke arah dirinya. Semut itu jatuh ke sungai. Semut berjuang sekuat tenaga untuk menepi. Namun, arus sungai cukup deras menyeretnya.
"Tolong aku, tolong aku,” teriak semut. Berharap ada binatang lain yang mendengarnya.
Namun, suaranya tertelan oleh suara arus sungai. Tidak ada binatang lain yang mendengar teriakannya. Semut tidak putus asa. la mengumpulkan tenaga.
Kemudian, sekali lagi berteriak, "Tolong aku, tolong aku." Teriakan semut kali ini didengar oleh seekor merpati yang sedang asyik hinggap di sebuah dahan pohon di tepi sungai itu. Merpati langsung mencari asal suara. Ternyata itu suara seekor semut yang terseret arus sungai, Merpati bergegas memetik selembar daun dengan mulutnya dan terbang menuju semut.
"Naiklah ke daun ini", ujar merpati sambil mendekatkan daun itu ke semut. Semut berusaha naik ke atas daun dengan sekuat tenaga. Semut berhasil naik ke atas daun. Kemudian, merpati terbang membawa daun itu ke dahan sebuah pohon. Semut pun selamat.
"Terima kasih, kau telah menolongku, ujar semut kepada merpati.”
“Sama-sama. Kita sama-sama makhluk ciptaan Allah SWT. Sudah semestinya kita tolong-menolong,” kata merpati.
Beberapa hari kemudian, saat merpati tengah asyik bersantai di sebuah dahan pohon, ada seorang pemburu yang tengah mengincarnya la mengarahkan senapannya ke arah merpati itu.
Secara tak sengaja, semut tengah mencari makan di tempat itu. la melihat pemburu hendak membidik merpati yang tempo hari menolongnya. Semut pun berusaha merayap secepat-cepatnya. Semut itu menggigit kaki si pemburu sekuat-kuatnya. Pemburu berteriak kesakitan.
Teriakan pemburu itu mengejutkan merpati. Merpati pun segera terbang menjauhi si pemburu. Merpati selamat dari ancaman bidikan pemburu. Merpati sempat melihat semut yang tempo hari ditolongnya. Kali ini semut itu yang menolong dirinya. Merpati itu mengucapkan terima kasih.
Semut tersenyum. Ia merasa bahagia dapat membalas kebaikan merpati.
7. Contoh cerita fantasi pendek: Kancil dan Buaya
Kisah kancil dan buaya berikut dikutip dari buku Dongeng Anak Dunia, penerbit Wahyu Media (2013).
Di suatu senja, seekor kancil berjalan girang menuju sebuah sungai. la bermaksud menyeberangi sungai itu untuk menemui temannya, kelinci. Kancil menuruni tanah yang cukup terjal dan sampailah di tepi sungai. Saat kancil akan menyeberang, tiba-tiba munculah seekor buaya. Kancil terkejut dan langsung naik ke tepi sungai.
"Hai buaya, kau telah mengagetkanku", seru kancil.
"Ha..ha..aku mau memakanmu", kata Buaya.
"Aku pikir kau tidak akan habis memakanku sendirian. Panggillah saudara-saudaramu yang lain", ujar kancil.
"Oh begitu ya. Baiklah, aku akan panggil saudara-saudaraku yang lain." Tidak berapa lama Muncullah sekelompok buaya. “Kalian berjejerlah menuju tepi sungai. Aku ingin menghitung jumlah kalian dulu”, ujar kancil. Buaya-buaya itu pun berjejer dari tepi sungai mengarah ke seberang sungai. Lalu, kancil melangkah di atas buaya buaya itu sambil menghitungnya menuju seberang.
Begitu sudah dekat ke seberang sungai, kancil melompat ke tepian. Kancil pun sudah berada di seberang sungai " Wahai para buaya, terima kasih kau telah membantuku menyeberang sungai”, kata kancil.
Kancil berjalan melanjutkan perjalanannya untuk bertemu dengan temannya, kelinci. Sementara itu, buaya-buaya itu saling pandang dan tidak menyadari apa yang telah terjadi.
8. Dongeng fantasi: Taman Si Raksasa
Dongeng Taman Si Raksasa dikutip dari buku 100 Dongeng Nina Bobok, penerbit Diva Press (2016).
Raksasa sedang pergi selama lima tahun di lain. Sekarang, dia kembali ke rumahnya yang sangat besar dengan taman di depannya. Ia melihat anak-anak sedang bermain.
Raksasa lalu memarahi mereka, "Apa yang kalian lakukan di sini? Pergi! Ini taman milikku!"
Anak-anak ketakutan dan berlari meninggalkan taman itu. Raksasa lalu membangun tembok yang tinggi mengelilingi taman itu. Anak anak kehilangan taman tempat bermain. Bunga-bunga di taman itu tidak lagi bermekaran.
Burung-burung tidak lagi berkicau dan pohon-pohon berhenti berbuah. Raksasa tidak mengerti mengapa taman miliknya menjadi tidak indah lagi.
Raksasa mendengar suara musik yang mengalun. Ternyata itu adalah suara kicauan burung di luar jendelanya. Raksasa mendekat ke jendela dan mendengarkan kicauan burung itu dengan sedih.
"Apa yang terjadi dengan tamanku? Aku berharap tamanku bisa menjadi indah seperti dulu, dengan burung-burung yang berkicau merdu seperti kamu," kata Raksasa kepada burung itu.
“Pohon, bunga-bunga, rumput, dan kami para burung menginginkan kehadiran anak-anak yang menjadikan tempat ini kembali penuh keceriaan,” kata si burung.
Raksasa menyadari kesalahannya. Selama ini ia terlalu egois, dan akibatnya ia hidup sendirian dan merasa kesepian. Raksasa pun menghancurkan tembok yang mengelilingi tamannya, lalu dipanggilnya anak-anak untuk bermain di taman.
Taman itu pun kembali penuh dengan anak-anak yang bermain gembira. Bunga-bunga pun kembali bermekaran di antara rerumputan yang hijau. Daun-daun dan buah-buahan memenuhi pohon-pohon, beserta burung-burung yang berkicau dengan merdu.
9. Contoh dongeng rakyat fantasi: Legenda Putri Hijau
Dongeng Rakyat berjudul Legenda Putri Hijau berikut dikutip dari buku Koleksi Terbaik Cerita Rakyat Nusantara, penerbit Cerdas Interaktif (2017).
Zaman dahulu di Kesultanan Timur Besar, kira-kira 10 km dari kampung hiduplah seorang putri yang sangat cantik bernama Putri Hijau. Kecantikan putri ini tersohor mulai dari Aceh sampai ke ujung utara Pulau Jawa.
Sultan Aceh jatuh cinta pada Putri Hijau dan ingin melamarnya untuk dijadikan permaisuri. Namun, lamaran Sultan Aceh itu ditolak oleh kedua saudara laki-laki Putri Hijau sehingga membuat Sultan Aceh sangat marah.
Penolakan itu dianggapnya sebagai penghinaan terhadap dirinya. Kemudian Kesultanan Aceh pun memerangi Kesultanan Deli yang waktu itu dipimpin oleh saudara tua Putri, bernama Mambang Yazid. Dengan menggunakan kekuatan gaib, Mambang Yazid menjelma menjadi seekor ular naga dan Mambang Hayali berubah menjadi sepucuk meriam yang tidak henti-hentinya menembak tentara Aceh hingga akhir hayatnya.
Kesultanan Deli mengalami kekalahan. Akibat kecewa karena kalah, Putra Mahkota yang menjelma menjadi meriam itu meledak sebagian. Bagian belakangnya terlontar ke Labuhan Deli dan bagian depannya ke Dataran Tinggi Karo.
Putri Hijau ditawan dan dimasukkan dalam sebuah peti kaca yang dimuat ke dalam kapal untuk seterusnya dibawa ke Aceh melalui Selat Malaka. Ketika kapal sampai di Ujung Jambo Aye, Putri Hijau memohon diadakan satu upacara untuknya sebelum peti diturunkan dari kapal. Permintaannya ialah harus menyerahkan padanya sejumlah beras dan beribu-ribu telur. Permintaan Putri dikabulkan dan upacara pun dilaksanakan.
Akan tetapi, baru saja upacara dimulai, tiba-tiba berhembuslah angin ribut yang maha dahsyat dan disusul gelombang laut yang sangat tinggi. Dari dalam laut, muncullah abangnya yang telah menjelma menjadi ular naga. Dengan menggunakan rahangnya yang besar diambilnya peti tempat adiknya dikurung, lalu dibawanya masuk ke dalam laut.
10. Contoh cerita fantasi panjang: Ayam Jago Kecil dan Anak Rubah
Cerita berikut dikutip dari buku Kumpulan Cerita Binatang, penerbit Elex Media Komputindo (2013).
Ada seekor ayam jago kecil berbulu merah. Tak jauh dari rumahnya, hidup seekor anak rubah bersama ibunya. Setiap pagi, anak rubah berkata pada ibunya, "Bu, aku ingin sekali memakan ayam jago kecil itu."
"Tangkaplah olehmu," kata si ibu.
"Susah, Bu," timpal si anak.
"Pintu rumahnya selalu tertutup. Aku tak bisa masuk."
"Kau seekor rubah. Kau kuat. Sedang ia cuma seekor ayam jago kecil. Carilah cara bagaimana menangkapnya." omel si ibu.
Keesokan paginya anak rubah pergi ke rumah ayam jago kecil. la membawa sebuah karung dan seutas tali. la bersembunyi dekat pintu. Tak lama pintu terbuka. Ayam jago kecil keluar untuk mengambil air. Tak dilihatnya anak rubah. Tanpa ia ketahui, anak rubah masuk ke dalam rumah.
Ayam jago kecil kemudian kembali dan masuk ke rumah. Ditutupnya pintu. Dan betapa terkejutnya ia saat melihat anak rubah. "Oh, tolong, tolong!" teriak si ayam jago kecil.
Tetapi tak ada yang datang menolong. Saat itu hari masih sangat pagi. Para tetangga masih terlelap tidur.
"Apa kabar, Teman?" sapa anak rubah.
la tertawa senang. "Pagi ini kau akan men jadi santapanku yang sangat lezat. Hakhakhak!" Ayam jago kecil cepat melompat ke atas lemari.
"Nah, kini kau tak dapat menangkapku!" serunya.
Anak rubah mencoba melompat ke atas lemari. Namun ia gagal. Lemari itu terlalu tinggi buatnya. la lalu kembali mencoba. Tetapi tetap ia tidak berhasil. Si anak rubah kemudian mencari akal. Lama ia berpikir.
Katanya kemudian, "Lihat aku!" la lalu berputar-putar. Semakin lama semakin cepat putarannya. Ayam jago kecil memperhatikan.
Kepalanya ikut berputar mengikuti gerakan anak rubah. Bertambah lama bertambah cepat.
Akhirnya karena merasa pusing, ia jatuh dari atas lemari. "Hakhakhak!" si anak rubah tertawa. Lalu ditangkapnya si ayam jago kecil. dimasukkannya ke dalam karung.
la mengikat karung itu kuat-kuat dengan tali, lalu memanggul karung itu keluar rumah. "Hakhakhak!" tawanya sepanjang jalan.
"Pagi ini pagi yang sangat menyenangkan. Sarapan lezat akan segera kunikmati!" Anak rubah sampai di rumahnya. la mendapati pintu rumah terkunci. Ibunya tak ada.
"Aku akan mencari Ibu," gumamnya . Diletakkannya karung di depan pintu, lalu ia pergi. Ayam jago kecil merogoh saku bajunya. Dikeluarkannya gunting, jarum, serta benang.
Dengan gunting ia lalu melubangi karungnya dan cepat keluar dari situ. Dimasukkannya sebuah batu besar ke dalam karung, lalu lubangnya dijahit kembali. Setelah selesai semuanya, ia cepat-cepat pulang dan mengunci pintu. Tak lama kemudian anak rubah pulang bersama ibunya.
Diangkatnya karung berisi ayam jago kecil. Diangkatnya karung itu. Uh , berat! Anak rubah yakin ayam jago kecil masih ada di dalam karung. Dibawanya karung ke dalam rumah dan dengan hati-hati dibukanya. Olala! Betapa kecewanya anak rubah. Di dalam karung ia hanya menemukan sebuah batu besar. Tak ada ayam jago kecil.
"Huh!" omel si ibu.
"Mana ayam itu?" Anak rubah cepat keluar rumah.
Dilihatnya ayam jago kecil tengah duduk di dekat jendela. "Hihkhihk!" tawa si ayam jago kecil.
"Apa kabar. Teman? Apa kau sudah sarapan?"
Anak rubah cepat kembali ke dalam rumah. Dibantingnya pintu keras-keras.
Ia kesal sekaligus malu. Tambahan lagi, perutnya melilit lapar. Apa yang akan dimakannya sekarang?
11. Contoh cerita fantasi pendek: Asal Mula Bunglon Berubah Warna
Cerita fantasi anak tentang bunglon yang dapat berubah warna berikut dikutip dari buku 100 Dongeng Nina Bobok, penerbit Diva Press (2016).
"Tolooong... tolong!" teriak Bunglon ketakutan.
"Ada apa, Bunglon?" tanya Kancil.
"Aku mau dimakan Ular. Tolong aku, Kancil...!" pinta Bunglon memelas Kancil pun menemui Ular untuk diajak berunding.
"Ular, kenapa kau mengejar ngejar Bunglon?"
"Hai, Kancil, kata kakek moyangku, jika aku memakan Bunglon, tubuhku akan kuat dan aku tidak akan mati."
"Jangan kau korbankan dia untuk kepentinganmu saja," pinta Kancil pada Ular.
"Tidak bisa. Aku tetap akan mencari Bunglon dan memakannya!"
Ternyata Ular tidak dapat diajak berunding. Kancil mengajak teman-temannya berunding. "Teman-teman, kita akan melakukan sesuatu," kata Kancil pada teman temannya.
Kancil pun membisikkan sesuatu kepada teman-temannya itu. Mereka mengangguk setuju. Jerapah bertugas menumbuk daun-daun hijau, Burung bertugas menumbuk daun-daun kering, Kambing bertugas menumbuk biji-bijian dan lain-lainnya.
Kumpulan serbuk tadi dibungkus satu-satu dan diberikan kepada Bunglon. "Bunglon, ini bermacam-macam serbuk. Jika kamu menempel di daun, taburkanlah serbuk daun ini ke seluruh tubuhmu sehingga Ular tak dapat melihatmu," ucap Kancil.
Semenjak itu, Ular tak lagi dapat menemukan Bunglon. "Hai, warga hutan, tahukah kalian di mana Bunglon?" teriak Ular.
"Hai, Ular, Bunglon mencari kakek buyutnya untuk meminta ilmu supaya dapat mengalahkanmu. Jika dagingnya saja bisa membuatmu sakti, apalagi ilmu kakek buyutnya!" kata Kancil.
"Benarkah?" Ular gemetaran.
"Berjanjilah tidak akan memakan Bunglon lagi. Aku yakin Bunglon akan memaafkanmu," bujuk Kancil.
Ular berjanji tidak akan memakan Bunglon lagi. Tapi, Bunglon masih ketakutan sehingga sampai sekarang Bunglon masih suka mengubah-ubah warnanya.
12. Dongeng fantasi untuk anak: Pak Burung Hantu Perlu Pakai Kacamata
Dongeng fantasi tentang binatang berikut dikutip dari buku Kumpulan Cerita Binatang, penerbit Elex Media Komputindo (2013).
Kasihan Pak Burung Hantu. la tak dapat melihat benda yang begitu dekat di depannya. Hal itu membuatnya susah.
Suatu kali ia terbang ke sebuah pohon. Brak! Pohon itu ditabraknya. Paruhnya luka. Binatang-binatang lain merasa kasihan.
"Kita harus berbicara pada Pak Burung Hantu agar mau pakai kacamata," kata Pak Luak suatu pagi.
Para binatang berkumpul di bawah pohon. Di satu cabang pohon itu Pak Burung Hantu sedang terlelap. "Pak Burung Hantu!" seru Bu Kelinci.
"Kami ingin bicara denganmu!" Pak Burung Hantu menguap. Matanya membuka sedikit, kemudian kembali terlelap.
Ujar Pak Luak, "Kita tunggu saja ia bangun. Nanti kita berkumpul di sini begitu matahari terbenam."
Malam datang. Para binatang berkumpul di bawah pohon itu. Ternyata Pak Burung Hantu tak ada. "Kita harus mencarinya," kata Pak Luak. la memegang sebuah kacamata.
"Aku takut ia kembali menabrak pohon. Nanti, siapa yang menemukannya lebih dulu mintalah ia bersuara tiga kali. Dengan begitu kita tahu di mana dia berada. Ayo, kita segera mencarinya!" Bu Kelinci menemukan Pak Burung Hantu sedang mengajak bicara sebuah batang pohon yang tergolek di atas tanah.
Pak Burung Hantu berkata, "Bangun, Pak Luak. Ayo! Apa yang sedang kau lakukan di sini?" Karena penglihatan jarak dekatnya sangat buruk Pak Burung Hantu mengira batang pohon itu Pak Luak.
"Hei, Pak Burung Hantu!" sapa Bu Kelinci.
"Oh, kau, Bu Kelinci Senang sekali melihatmu," balas Pak Burung Hantu. la mengenali Bu Kelinci dari suaranya.
"Lihat apa yang terjadi pada Pak Luak! Apakah ia sakit?"
"Pak Burung Hantu, itu... Bu Kelinci tak meneruskan perkataannya.
"Pak Burung Hantu," kata Bu Kelinci kemudian, "bersuaralah tiga kali Binatang-binatang lain sedang mencarimu" Pak Burung Hantu melakukan permintaan Bu Kelinci.
Binatang-binatang segera berdatangan. Begitu pula dengan Pak Luak Pak Burung Hantu mengernyitkan dahi begitu melihatnya la merasa heran.
"Bukankah kau Pak Luak?" tanya Pak Burung Hantu.
"Ya." sahut Pak Luak.
"Lalu siapa yang berbaring itu?" tanya Pak Burung Hantu bingung.
Pak Luak terkekeh-kekeh. Lalu diberikannya kacamata pada Pak Burung Hantu.
"Pakailah kacamata ini, Pak Burung Hantu," katanya.
Pak Burung Hantu memakai kacamata itu. "Wow, terang sekali penglihatanku!" serunya senang.
la lalu melihat ke batang pohon yang tergolek. "Hei, ternyata itu bukan Pak Luak. Itu cuma batang pohon. Penglihatanku amat buruk."
la lalu melihat ke sekeliling. "Kini aku dapat melihat dengan jelas sekali. Mulai sekarang aku akan memakai kacamata."
Begitulah. Sejak itu Pak Burung Hantu berkacamata ia tak pernah lagi menabrak pohon. Sesekali memang pernah, tapi itu karena ia lupa memakai kacamata.
13. Contoh cerita fantasi untuk anak sebelum tidur: Raja dan Kura-kura
Cerita fantasi anak berjudul Raja dan Kura-kura berikut dikutip dari buku 100 Dongeng Nina Bobok, penerbit Diva Press (2016).
Di India, hidup seorang raja yang sangat gemar berbicara. Sang Menteri selalu memikirkan cara menghilangkan kebiasaan buruk sang Raja. Pada suatu hari, Raja dan Menteri pergi berjalan-jalan di halaman istana.
Mereka melihat seekor kura kura tergeletak di lantai. Tempurungnya terbelah menjadi dua.
"Bagaimana hal ini dapat terjadi?" Raja terus-menerus membicarakan kemungkinan-kemungkinan yang terjadi dengan kura-kura itu.
"Paduka, saya tahu kejadian sebenarnya yang dialami kura-kura ini!" kata Menteri.
"Benarkah? Cepat ceritakan padaku," kata Raja penuh rasa ingin tahu. Menteri mulai bercerita. Kura-kura itu awalnya tinggal di sebuah danau di dekat Pegunungan Himalaya. Ada dua ekor angsa yang selalu mencari makan di danau tersebut. Mereka akhirnya bersahabat.
Pada suatu hari, dua ekor angsa itu menemui kura-kura yang sedang berjemur di tepi danau.
"Kura-kura, kami akan segera kembali ke tempat asal kami yang terletak di Gua Emas di kaki Gunung Tschittakura. Tidakkah engkau ingin ikut kami ke sana?" tanya Angsa.
"Aku mau ikut. Tapi, aku tak dapat terbang seperti kalian," sahut Kura-kura.
"Kami akan membantumu agar dapat turut bersama kami ke sana. Tapi, selama dalam perjalanan, kamu jangan berbicara karena akan membahayakan dirimu," kata Angsa.
"Aku akan selalu mengingat laranganmu. Bawalah aku ke tempat kalian yang indah itu," janji Kura-kura. Kedua angsa tersebut meminta Kura-kura agar menggigit sepotong bambu. Kedua angsa tersebut menggigit ujung-ujung bambu dan mereka pun terbang ke angkasa.
Beberapa orang di Benares tertawa. "Coba lihat! Sungguh lucu. Ada dua ekor angsa membawa kura-kura dengan sepotong bambu.”
Kura-kura yang suka sekali bicara merasa tersinggung ditertawakan. Dia pun lupa pada larangan kedua sahabatnya. Apakah manusia itu sedemikian bodohnya sehingga merasa aneh melihat hal seperti ini? ucapnya dalam hati.
Ketika Kura-kura membuka mulutnya untuk berbicara, dua ekor angsa itu sedang terbang di istana. Kura-kura pun terlepas dari bilah bambu yang digigitnya. Dia terjatuh dan tempurungnya terbelah dua.
"Kalau saja Kura-kura itu tidak suka berbicara berlebih-lebihan, tentu sekarang dia telah tiba di tempat sahabatnya," kata Menteri mengakhiri ceritanya sambil memandang sang Raja.
"Sebuah cerita yang menarik," sahut sang Raja sambil tersenyum. Dia menyadari ke mana arah pembicaraan Menteri. Sejak itu, sang Raja mulai menghemat kata katanya. Dia tidak lagi banyak bicara.
14. Dongeng fantasi: Seruling yang Tertinggal di Tepi Hutan
Dongeng fantasi berikut dikutip dari buku Kumpulan Cerita Binatang, penerbit Elex Media Komputindo (2013).
Seorang anak lelaki mendapat sebuah seruling baru dari ayahnya. la sangat menyukainya. Suatu hari, saat bermain main di tepi hutan, ia lupa membawa pulang serulingnya.
Seruling itu tergolek di atas rerumputan. Seekor kelinci kecil muncul di seruling itu.
"Apa ini?" ucapnya ketika melihat seruling.
"Apakah benda ini dapat menggigit?" Dengan hati-hati kelinci itu mendekati seruling. la lega karena benda itu tak dapat menggigitnya. Seekor katak tiba-tiba muncul. "Apa ini?" tanyanya saat melihat seruling.
"Benda itu tidak dapat menggigit," kata kelinci.
"Apakah benda ini dapat melompat?" tukas katak. la lalu menyentuh seruling. Benda itu tak dapat melompat.
Berikutnya seekor burung murai muncul. "Apa ini?" tanya burung itu saat melihat seruling.
"Benda itu tak dapat menggigit," kata kelinci.
"Benda itu tak dapat melompat," tambah katak.
"Apakah benda ini dapat bernyanyi?" tanya burung murai. Dengan hati-hati ia mendekatkan telinganya ke seruling itu. Benda itu tak mengeluarkan bunyi apa-apa.
Seekor landak kemudian muncul. "Apa ini?" tanya landak saat melihat seruling.
"Benda itu tidak dapat menggigit." kata kelinci.
"Benda itu tidak dapat melompat," tambah katak.
"Benda itu tak dapat bernyanyi," cetus burung murai.
"Apakah benda ini enak dimakan?" tanya landak. la lalu menggigit seruling. Wow, benda itu keras sekali!
Si anak lelaki muncul. la mencari serulingnya. "Itu dia!" serunya gembira saat melihat seruling miliknya. Diambilnya seruling itu dan ditiupnya. Teeet! Saat mendengar seruling itu dibunyikan, kelinci, katak, burung murai, dan landak seketika berlari menjauh. Mereka ketakutan. Di tempat yang agak jauh barulah mereka berani berkata, "Oh, ternyata itulah yang dapat dilakukan benda itu!"
15. Cerita fantasi untuk dongeng sebelum tidur: Bersatu Padu
Cerita fantasi penuh pesan moral berikut dikutip dari buku Dongeng Anak Dunia, penerbit Wahyu Media (2013).
Seorang petani tinggal di sebuah desa yang indah. la memiliki tujuh anak laki-laki. Satu hal yang membuatnya sedih adalah anak-anaknya hampir bertengkar setiap hari. Petani berpikir bagaimana caranya menyadarkan anak-anaknya.
Hingga terpikirlah suatu ide. Petani mengambil tujuh batang bambu kecil dan mengikatnya jadi satu. Kemudian, petani itu memanggil ketujuh anaknya.
"Nak, siapa di antara kalian yang sanggup mematahkan tujuh bambu yang terikat jadi satu ini?" tanya petani pada anak-anaknya.
"Saya, ayah" , seru anak pertama. Anak pertama berusaha mengerahkan segenap tenaganya untuk mematahkan bambu yang terikat itu, namun tidak berhasil.
Anak kedua, ketiga sampai anak terakhir mencoba mematahkan. Akan tetapi, tidak ada yang sanggup mematahkan bambu-bambu yang terikat itu.
Kemudian, petani membuka ikatan bambu itu dan memberikan kepada anak-anaknya masing masing satu. Petani memerintahkan ketujuh anaknya mematahkan bambu-bambu itu. Semuanya dapat mematahkannya.
"Ayah, apa maksudnya ayah menyuruh kami mematahkan bambu ini? tanya anak pertama.
"Anak-anakku, demikianlah dengan kalian. Jika kalian bertujuh selalu akur dan bersatu, maka kalian akan menjadi kuat. Sulit dipatahkan. Akan tetapi, jika kalian bercerai-berai, tidak akur satu sama lain, maka kalian akan mudah dipatahkan. "
Akhirnya, ketujuh anak petani menyadari kekeliruannya selama ini. Mereka pun berjanji tidak akan bertengkar lagi.
16. Contoh cerita fantasi pendek: Cerita Seekor Gagak
Contoh cerita fantasi pendek tentang hewan berjudul Cerita Seekor Gagak dapat dijadikan inspirasi untuk menumbuhkan rasa sabar dan gigih pada Si Kecil. Cerita fantasi ini dikutip dari buku Dongeng Anak Dunia penerbit PT Wahyumedia (2013).
Di sebuah taman, ada seekor gagak yang kehausan. Ia berputar-putar untuk mencari air. Namun, ia tak kunjung menemukan air.
Meskipun demikian, gagak tidak berputus asa dan terus berputar-putar mengelilingi taman untuk mencari air. Hingga akhirnya, gagak menemukan sebuah tempat berisi air.
Gagak segera mendekat ke arah tempat itu. Sayangnya, air di dalam tempat itu hanya berisi setengah. Gagak kesulitan meminum air tersebut. Ia berusaha mematuk tempat itu dengan patuknya agar tempat air itu bocor. Namun, usahanya gagal karena tempat air itu terlalu keras dan kuat baginya.
Gagak pun mencari ide agar ia dapat meminum air dari tempat itu. Kemudian, ia mendapat ide. Gagak mengambil kerikil lalu memasukkannya ke dalam tempat air. Semakin banyak kerikil yang masuk ke dalam kendi itu semakin naik permukaan airnya
Dengan sabar, gagak terus memasukkan kerikil ke dalam tempat air sampai permukaan airnya naik dan bisa dijangkaunya. Akhirnya, gagak berhasil minum air itu untuk menghilangkan rasa hausnya.
17. Cerita dongeng fantasi fabel: Sakit Gigi
Dongeng fantasi tentang hewan berjudul Sakit Gigi dikutip dari buku Kumpulan Dongeng Binatang 1 penerbit Gramedia (1999).
Seekor buaya menangis tersedu-sedu dengan air mata yang berlinang. Kemudian, seekor tikus ladang datang dan bertanya "Mengapa kau?"
"Tadi aku menggigit buah kenari," jawab buaya sambil terus menangis. "Lalu gigiku patah separuh dan sekarang terasa sakit sekali."
"Hanya itu?" Tanya tikus ladang. " Aku tahu obatnya."
Tikus ladang pun pergi lalu kembali menemui buaya sambil membawa akar pohon bunga mawar. "Kau harus mengisap akar ini," ucapnya pada buaya. "Nanti sore tentu sakitnya berangsur hilang. Selain itu, syal sutera ini akan membuatmu merasa enak,"
Sesuai arahan tikus ladang, buaya mengisap-isap akar pohon mawar yang manis. Dan benar, sorenya giginya tidak sakit lagi, bahkan ia sudah bisa tertawa. Ketika ia sedang tertawa, ia melihat giginya yang patah setengah, kini giginya memang tidak sakit lagi, tetapi giginya pun tanggal semua dan tidak bisa tumbuh lagi.
18. Cerita dongeng fantasi fabel: Kisah Bani, Si Lebah (revisi)
Dongeng fantasi tentang hewan berjudul Kisah Bani, Si Lebah dikutip dari buku Kumpulan Cerita Binatang penerbit PT Elex Media Komputindo (2013).
Pada suatu siang yang terik, Bani, si lebah, telah berhasil mendatangi banyak bunga di kebun guna mengambil nektarnya. Kini, Bani merasa kelelahan dan mengantuk. Hingga akhirnya ia tertidur di bawah kelopak sebuah bunga.
Tak lama setelah Bani tertidur, seorang gadis kecil bernama Ayu berlari-lari riang di kebun. Gadis itu memetik beberapa tangkai bunga. Tanpa disangka, bunga tempat Bani tertidur juga turut dipetik.
Setelah mengambil beberapa bunga, Ayu membawa semua bunga-bunga tersebut ke dalam rumah lalu menempatkannya di sebuah vas bunga yang cantik di ruang tamu. "Hmm, ruangan ini jadi harum sekali!" Ayu tampak kegirangan.
Mulanya tidak ada seorangpun di rumah yang menyadari keberadaan Bani si lebah di bawah kelopak bunga. Ketika Bani terbangun, ia heran karena suasana di sekitarnya teduh dan tidak terkena sinar matahari. "Aneh sekali!" gumam Bani kebingungan. "Ke mana perginya matahari?"
Akhirnya Bani tersadar bahwa ia berada di dalam ruangan. "Aku harus segera keluar dari sini! Aku harus kembali ke kebun!" seru Bani.
Lebah itu segera terbang dan ternyata terbang tepat di hadapan Mama. Hal itu membuat mama kaget. "Lebah!" seru Mama, "Husy, husy, husy! Pergi!"
Bani berteriak "Aku memang Ingin pergi dari sini!" Lebah tersesat itu lanjut mencari jalan keluar.
Kemudian, Bani melihat Kakek yang sedang membaca surat kabar. Ia berencana untuk bertanya pada Kakek. Bani terbang ke arah Kakek. Nguuang! Ia berdengung di dekat Kakek.
Kakek sangat terkejut. Bani dipukul menggunakan surat kabar yang tengah digenggam Kakek.
"Orang tua galak!" gerutu Bani.
Dengan cepat Bani menghindari pukulan itu. Jika tidak, la pasti celaka! Kemudian, Bani melihat Ayu yang datang ke ruangan itu. Bani sangat senang. "Aku akan minta bantuan anak itu, la pasti dapat membantuku keluar dari sini."
Lalu Bani mendatangi Ayu. Ia Berdengung di dekat telinga Ayu lalu berbisik, "Gadis kecil cantik, tolong keluarkan aku dari sini! Aku ingin ke kebun untuk mengumpulkan nektar lagi!"
"Wah, lebah yang cantik!" Ayu kagum. "Mengapa kau ada di sini? Kau seharusnya berada di kebun. Aku akan membantumu keluar dari sini!" Ayu lalu membuka jendela.
Setelah jendela di buka, Bani segera melesat ke luar rumah. Ia merasa lega dan gembira. "Terima kasih atas bantuanmu, gadis kecil cantik! Kau baik sekali!"
Sebagai tanda terima kasih, Bani pun meminta teman-temannya untuk membuatkan Ayu madu yang banyak.
19. Dongeng fantasi kerajaan peri: Peri di Pulau Sicilia Italia
Dongeng fantasi peri menjadi salah satu cerita fantasi yang digemari anak, terutama oleh anak perempuan. Dongeng fantasi ini dikutip dari buku berjudul Dongeng Anak Terlengkap Puteri Orianna penerbit Diva Press (2016).
Princess Orianna sedang berkunjung ke salah satu pulau indah yang bernama Pulau Sicilia. Pulau ini terkenal karena kisah para perinya. Princess Orianne menemui Princess Eunice yang sedang menanam beberapa bunga.
Ketika Princess Orianna mengatakan tujuannya untuk bertemu peri kepada Princess Eunice, sahabatnya itu bercerita, "Bunga-bunga inilah yang membuatku kenal dengan para peri. Aku akan berkisah tentang peri-peri untukmu," kata Princess Eunice.
Dahulu, Raja akan sangat marah ketika mendengar Princess Eunice bercerita tentang sosok manusia kecil yang bersayap. Bahkan, banyak orang yang menganggap Princess Eunice gila karena percaya keberadaan peri.
Princess Eunice berkata pada sang ayah "Baiklah, Ayah, aku tidak akan berkisah tentang peri-peri lagi," Sejak saat itu, Princess Eunice sangat sedih karena tidak ada yang percaya dengan ucapannya. Setiap hari ia mengurung diri di kamar.
Pada suatu malam, Princess Eunice kesulitan untuk tidur. Terdengar musik indah mengalun di tengah malam. Ia pun mengintip dari jendela. Ternyata, ada sekumpulan peri sedang memainkan musik dan ada yang berdansa.
Peri itu keluar dari bunga-bunga yang ditanam Princess Eunice. Diam-diam, Princess Eunice mendekati para peri itu. la berjalan sangat pelan lalu Princess Eunice diajak berdansa dengan para peri.
Sejak kejadian itu , setiap menjelang tengah malam, Princess Eunice akan terbangun dan bermain bersama peri-peri. Mereka sangat berterima kasih kepada Princess Eunice yang telah merawat bunga-bunga yang menjadi tempat tinggal mereka.
Princess Eunice berulang tahun seminggu lagi, la mengundang seluruh rakyatnya. Tak lupa ia mengundang para peri walaupun ia tahu peri-peri itu tidak mungkin menghadiri pesta ulang tahunnya.
Sayangnya, hanya sedikit penduduk yang hadir ke pesta ulang tahunnya. Sebagian masyarakat menganggap Princess Eunice telah membohongi mereka dengan kisah peri-peri. Tanpa diduga terdengar suara musik mengalun indah.
Para tamu terdiam dan mencari-cari sumber musik tersebut. Princess Eunice hanya tersenyum. la tahu betul asal dengan musik itu. Para peri beriringan memainkan musik sambil bernyanyi dan menari. Semua tamu terkejut dan terdiam ketika melihat makhluk-makhluk mungil bersayap indah tersebut.
"Selamat ulang tahun, Princess Eunice . Kami memenuhi undanganmu." kata salah satu peri sambil memberikan hadiah bros kecil bercahaya. Mulai saat itu, semua hadirin percaya peri-peri itu memang ada dan tinggal di kelopak bunga.
Princess Eunice kembali dipercaya oleh sahabat-sahabatnya. Potongan peta milik Princess Orianna kembali muncul satu bagiannya. Princess Orianna pun berterima kasih atas cerita yang pernah ada di kerajaan Princess Eunice. Ia pun kemudian berpamitan untuk melanjutkan petualangannya.
20. Contoh cerita fantasi dongeng: Kisah Putri Ular
Kisah Putri Ular merupakan contoh dongeng fantasi. Cerita fantasi ini berasal dari Sumatera Utara dan dikutip dari buku Rangkuman 100 Cerita Rakyat Indonesia dari Sabang sampai Merauke penerbit Anak Kita (2013).
Ada raja yang baik dan arif yang berkuasa di kawasan Simalungun. Raja itu dikaruniai seorang putri yang cantik jelita. Berita tentang kecantikan putri raja itu tersiar hingga seluruh pelosok negeri.
Sementara itu, ada seorang raja muda tampan yang letak kerajaannya tak jauh dari kerajaan sang putri tersebut. Mendengar kabar tentang keelokkan sang putri, membuat raja muda itu berniat untuk melamar.
Esok harinya, serombongan utusan raja muda berkunjung ke kerajaan sang putri. Mereka segera menyampaikan lamaran dari rajanya. Lamaran itu diterima oleh ayah sang putri dengan penuh suka cita. Raja muda itu pun turut bahagia mengetahui lamarannya diterima.
Pada malam harinya, sang raja menyampaikan kabar lamaran raja muda kepada putrinya. Sang putri mengangguk malu tanda bersedia. Untuk menghindari sesuatu yang dapat membatalkan pernikahan, sang ayah pun berpesan kepada putri untuk menjaga diri baik-baik.
Namun sayangnya pada suatu hari, ada sebuah kejadian tak terduga ketika sang putri pergi bermain. Sang putri mengunjungi sebuah kolam yang berada di belakang istana bersama dayang-dayangnya.
Sang putri yang tengah duduk di atas batu di tepi kolam sambil menghayal tentang pernikahannya nanti, tiba-tiba dikejutkan oleh sebuah ranting pohon yang tiba-tiba jatuh tertiup angin. Ranting itu berujung tajam dan jatuh tepat mengenai hidungnya, sehingga hidungnya menjadi luka.
Kejadian tersebut membuat putri panik dan membayangkan pernikahannya dengan raja muda akan gagal. Hal ini membebani pikirannya dan membuat sang putri putus asa.
Kemudian, sang putri berdoa sambil menangis, ia minta dihukum atas perbuatannya tersebut. Tidak berselang lama, petir menyambar-nyambar dan tiba-tiba kaki sang putri mengeluarkan sisik.
Sisik tersebut kian menjalar ke seluruh tubuh. Kejadian ini membuat dayang-dayang terkejut, lalu segera memanggil kedua orang tua putri. Ketika mereka kembali ke kolam pemandian, alih-alih melihat sang putri, mereka hanya menemukan seekor ular besar di atas batu.
Ular besar itu merupakan sang putri, ia segera pergi meninggalkan mereka dan bersembunyi di balik semak belukar. Tak ada yang bisa dilakukan oleh sang raja dan permaisuri beserta dayang-dayang. Mereka menyesali nasib malang yang menimpa sang putri jelita.
21. Dongeng fantasi kerajaan: Asal Usul Tari Guel
Dongeng fantasi kerajaan berjudul Asal Usul Tari Guel merupakan cerita fantasi panjang yang berasal dari Nanggroe Aceh Darussalam. Dongeng fantasi ini bisa dijadikan referensi cerita fantasi pendek untuk kelas 7.
Cerita fantasi ini dikutip dari Rangkuman 100 Cerita Rakyat Indonesia dari Sabang sampai Merauke penerbit Anak Kita (2013).
Dalam dongeng fantasi Asal Usul Tari Guel, diceritakan dua putra Sultan Johor, Malaysia bernama Muria dan Sangede. Mereka tengah menggembala itik di tepi laut seraya bermain layang-layang.
Tanpa diduga, sebuah badai dahsyat datang hingga membuat benang layang-layang mereka pun putus. Muria dan Sangede berusaha mengejar layang-layang tersebut sehingga lupa terhadap itik-itiknya.
Sesampainya di rumah, sang ayah menyuruh mereka untuk mencari itik mereka dan tidak boleh pulang ke rumah, jika tidak berhasil menemukan itik-itik tersebut. Selama berbulan-bulan lamanya Muria dan Sangede berjalan mencari itiknya hingga sampai di Kampung Serule.
Di kampung tersebut, mereka dibawa oleh orang kampung menghadap ke istana Raja Serule. Tanpa disangka-sanga, keduanya diangkat anak oleh baginda raja.
Muria dan Sangede memiliki kesaktian yang bisa membuat kehidupan rakyat Serule sejahtera. Kabar ini membuat Raja Linge iri hati dan murka, sehingga mengancam akan membunuh kedua anak tersebut. Nahasnya, Muria berhasil dibunuh.
Pada suatu ketika, seluruh raja berkumpul di istana Sultan Aceh untuk menyerahkan upeti kepadanya. Sangede pun turut hadir. Sambil menunggu ayah angkatnya, Sangede menggambar seekor gajah berwarna putih.
Tanpa diduga, lukisan gajah yang dibuat Sangede ini menarik perhatian Putri Sultan, yang kemudian meminta dicarikan gajah seperti pada gambar. Saat itu juga Sultan memberikan perintah kepada Raja Serule dan Raja Linge untuk menangkap gajah putih.
Berdasarkan perintah dalam mimpi yang dialami Sangede, Sangede dan Raja Serule pergi ke Samarkilang untuk mencari gajah tersebut. Ternyata benar, mereka menemukan seekor gajah putih sedang berendam di pinggiran sungai.
Kemudian, mereka mengalungkan tali di tubuh gajah. Tepat saat mereka akan menariknya, gajah putih itu lari sekuat tenaga.
Setelah berhasil mengejar gajah, timbul sebuah ide untuk menarik gajah putih yang kabur tersebut. Sangede dan Raja Serule bernyanyi sambil menari, hal ini berhasil!
Mereka terus menari sambil berjalan agar gajah itu mau mengikuti langkah mereka. Bahkan, gajah putih itu turut meniru gerakan-gerakan mereka. Akhirnya, gajah itu berhasil tiba di istana. Hingga saat ini, tarian yang dilakukan Sangede dan Raja Serule untuk menarik gajah itu yang dikenal sebagai tarian Guel.
22. Contoh cerita fantasi petualangan: Banta Berensyah
Cerita fantasi kelas 7 berjudul Banta Berensyah akan membawa Si Kecil mengikuti petualangan tokoh utama cerita fiksi ini dalam mencari pakaian emas. Cerita fantasi panjang ini dikutip dari buku Rangkuman 100 Cerita Rakyat Indonesia dari Sabang sampai Merauke penerbit Anak Kita (2013).
Banta Berensyah merupakan seorang anak laki-lakinya yang mahir bermain suling yang hidup dengan ibunya. Mereka hidup serba kekurangan di sebuah dusun terpencil di daerah Nanggroe Aceh Darussalam.
Pada suatu hari, ada seorang raja yang mengadakan sayembara. Dalam sayembara tersebut diumumkan bahwa putrinya yang cantik, Putri Terus Mata, akan menerima lamaran bagi siapa saja yang sanggup mencarikannya pakaian yang terbuat dari emas dan suasa (campuran emas dan tembaga).
Kabar ini sampai ke telinga Banta. Ia memutuskan untuk mencoba peruntungannya. Atas izin dari ibunya, ia pergi berkelana walaupun hanya berbekalkan sehelai daun talas dan suling kepunyaannya.
Banta Berensyah memulai petualangannya berlayar ke negeri lain dengan menumpang kapal pamannya. Setelah berhari-hari mengarungi lautan, Banta Berensyah tiba di sebuah pulau yang mayoritas penduduknya adalah tukang tenun.
Di sana, Banta melihat sebuah rumah yang di dalamnya terdapat kain emas dan suasa (logam campuran emas dan tembaga) sesuai dengan yang ia cari. Ia pun meminta kepada tuan rumah untuk memberikan kain tersebut. Sebagai imbalan, Banta akan menggunakan keahliannya dalam memainkan suling.
Malangnya, dalam perjalanan menuju rumah, kain emas dan suasanya dirampas pamannya yang bernama Jakub. Dengan susah payah, Banta datang ke istana raja.
Akan tetapi, sesampainya di sana, ia melihat pesta pernikahan putri dan Jakub telah berlangsung. Banta tidak mampu berbuat apapun.
la tidak memiliki bukti bahwa kain emas dan suasa yang dipersembahkan Jakub itu adalah miliknya.
Tanpa diduga, seekor burung elang muncul di tengah keramaian pesta. Elang itu
bersuara, "Klik, klik... klik... kain emas dan suasa itu milik Banta Berensyah!"
Raja dan Putri Terus Mata pun sadar bahwa Jakub telah merampas milik orang lain, yang tak lain adalah kain emas dan suasa milik Banta. Jakub segera meloncat dari jendela karena malu dan takut mendapat hukuman. Nahasnya, kaki Jakub tersandung sehingga ia terjatuh ke tanah dan tewas seketika.
Setelah peristiwa tersebut , Banta Berensyah pun menikah dengan Putri Terus Mata. Kemudian, sang raja menyerahkan tahtanya kepada Banta Berensyah.
23. Contoh cerita fantasi tentang kisah ajaib: Asal Usul Padi
Cerita fantasi ajaib menjadi salah satu cerita fantasi yang orang lain juga menelusuri. Selain menghibur, cerita fantasi ajaib dapat meningkatkan imajinasi anak. Cerita fantasi panjang berjudul Asal Usul Padi berikut ini dikutip dari buku Rangkuman 100 Cerita Rakyat Indonesia dari Sabang sampai Merauke penerbit Anak Kita (2013).
Ada sebuah negeri yang mengalami kemarau panjang yang terletak di Tanah Karo, Sumatera Utara. Di sana, hidup seorang anak lelaki yatim bernama Beru Dayang. Anak itu sedang menangis meminta makan di pangkuan ibunya.
Sang ibu sangat sedih tetapi ia tidak berdaya. Lama kelamaan tubuh si Beru Dayang kian melemah hingga akhirnya meninggal dunia. Setelah kepergian sang anak, ibu Beru Dayang sangat terpuruk. Tanpa diketahui siapapun, perempuan tersebut mengakhiri hidupnya dengan terjun ke sungai.
Beberapa bulan setelah kejadian itu, musim kemarau masih terus berlangsung. Di tengah padang yang kering kerontang, terdapat dua orang anak kecil sedang mengais tanah untuk mencari umbi-umbian.
Saat sedang mencari umbi, salah satu dari mereka menemukan buah berbentuk bulat sebesar buah labu. Kedua anak itu memutuskan untuk membawa pulang buah itu dan diperlihatkan kepada orang tua mereka.
Tidak satupun orang, baik orang tua kedua anak itut maupun seluruh warga negeri yang mengenali buah itu. Hingga akhirnya, raja pun datang untuk melihatnya secara langsung.
Ketika raja beserta para penduduk berkumpul melihat buah itu, terdengar
suara dari angkasa. Suara misterius itu berkata bahwa buah itu merupakan jelmaan si Beru Dayang.
Selain itu, suara itu juga memerintahkan penduduk untuk menanam buah itu dengan baik, agar nantinya bisa menjadi makanan.
Suara tersebut juga menyampaikan kerinduan Beru Dayang kepada sang ibu, serta meminta untuk dipertemukan dengan ibunya yang telah menjelma menjadi ikan di sungai. seluruh penduduk negeri itu tidak akan kelaparan lagi, jika semua itu dilakukan.
Sang raja pun memerintahkan warga untuk melaksanakan pesan yang disampaikan oleh suara dari angkasa tersebut. Tiga bulan kemudian, buah yang ditanam itu menguning dan siap untuk dipanen.
Setelah dipanen, buah itu dijemur lalu ditumbuk agar kulit dan isinya terpisah. Kemudian, isi buah yang telah dipisahkan dari kulitnya dimasak. Ternyata, buah tanaman itu adalah padi.
Agar si Beru Dayang dipertemukan dengan ibunya, masyarakat Tanah Karo menyantap makanan bersama dengan ikan yang diyakini sebagai penjelmaan dari ibu Beru Dayang.
24. Contoh cerita fantasi tentang hewan:Beker
Beker merupakan contoh dongeng fantasi yang berkisah tentang marmut dan seekor ayam jago. Dongeng fantasi ini dikutip dari buku Kumpulan Dongeng Binatang 1 penerbit Gramedia (1999).
Seekor marmut bertanya kepada Pak Jago yang merupakan tetangganya. " Kau tentu punya beker bagus ya," ucapnya. "Setiap hari kau bangun pagi-pagi sekali."
Pak Jago menjawab sambil menggelengkan kepalanya, "O, tidak."
"Kalau begitu kau tentu punya rahasia. Kau tak pernah kesiangan. Sedangkan aku, sering sekali kesiangan. Apa sih rahasiamu, Pak Jago?"
"Aku tidak punya rahasia," kata Pak Jago.
Pak Jago menjelaskan bahwa ia selalu dibangunkan oleh sinar matahari. Ketika mentari bersinar, ia terbangun dan spontan berteriak "Kukuruyuuuk!" Jika ia tidak berteriak, ia akan tertidur lagi.
"Kau tinggal di lubang tanah sih, Pak Marmut. Jadi kau tidak pernah tahu apakah matahari sudah terbit atau tenggelam. Kalau aku jadi kau, Pak Marmut. Aku akan cepat-cepat pindah rumah."
"Ah, tidak. Aku tak mau pindah," jawab Marmut dengan cepat.
"Aku memang suka tidur, kok, Pak Jago."
25. Contoh cerita fantasi pendek: Mini
Cerita fiksi berjudul Mini merupakan contoh cerita fantasi pendek. Contoh cerita fantasi pendek tentang hewan ini dikutip dari buku Kumpulan Dongeng Binatang 1 penerbit Gramedia (1999).
Si kucing mungil bernama Mini sedang sibuk bermain buku, Sedang apa dia? Ternyata Mini sedang menyampul buku-bukunya. Dengan hati-hati, ia menggunting kertas sampul yang berwarna biru. Kemudian, ia menyampul buku-bukunya satu per satu.
Tak lupa Mini menempelkan sepotong kertas putih pada sampul bukunya, ia pun menulis namanya di kertas putih itu. Selesai sudah pekerjaan Mini, buku-bukunya telah rapi dan terhindar dari kotoran karena sudah disampul.
26. Cerita dongeng fantasi fabel: Genit
Genit merupakan judul cerita fantasi fabel yang mengisahkan seorang katak hijau. Dongeng fantasi ini dikutip dari buku Kumpulan Dongeng Binatang 1 penerbit Gramedia (1999).
Ada seekor katak genit yang hobinya bersolek dan mengagumi Kecantikan dirinya. Ia telah menghabiskan sepanjang pagi untuk duduk di atas batu licin seraya berkaca di air kolam yang jernih.
"Hem, cantik benar aku" pikir Katak. "Kulitku hijau bertotol-totol, mataku bulat baga kelereng, Tubuhku montok. Ah"
Dengan tangan kiri di pinggang di kolam, serta matanya yang setengah terpejam, katak mengagumi bayangannya di kolam. Saking asyiknya ia berkaca, ia lupa bahwa batu yang ia pijak licin. Ketika katak memiringkan tubuhnya ke kanan, ia terpeleset dan jatuh ke dalam kolam.
Demikian kumpulan contoh cerita fantasi yang kaya akan pesan moral, bagus diceritakan pada anak sebagai dongeng sebelum tidur.
Pilihan Redaksi
16 Cerita Fabel untuk Dongeng Anak, Kaya Pesan Moral dan Nilai Kehidupan
12 Cerita Dongeng Fantasi yang Menarik untuk Pengantar Tidur Anak
11 Contoh Cerpen Pengalaman Pribadi Menarik Beragam Tema dari Kisah Sekolah sampai Liburan
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(rap/rap)